Smoke
Detector, Salah Satu Solusi Mencegah Kebakaran
Lagi santer-santernya terjadi kebakaran di Jakarta, saya
jadi ingin menulis pengalaman hampir kebakaran di Inggris. Kejadian ini terjadi
awal-awal musim dingin tahun lalu (2011).
Berbeda dengan di Indonesia, ketika kita hidup di negara
empat musim tentu butuh energi lebih untuk memanaskan ruangan. Bisa
dibayangkan, di negara kita, ketika suhu udaranya di bawah 20ºC bakal bisa
dirasakan betapa dinginnya suhu udara. Teman-teman saya pada mengeluh
kedinginan. Sementara di daerah yang memiliki empat musim, suhu udara bisa di bawah
0ºC. Bagi orang-orang yang punya penyakit asma atau saluran pernafasan lainnya
berarti bencana dan bahkan ini menyebabkan kematian. Di saat musim panas
seperti sekarang saja, suhu udara masih berkisar antara 16ºC sampai dengan 19ºC
Dengan suhu udara segitu, selimut tebal saja tidak cukup,
butuh penghangat ruangan yang jika jaman dahulu mereka banyak menggunakan kayu
bakar. Di jaman sekarang, penggunaan kayu bakar tidak dianjurkan karena asap
dari kayu juga menyebabkan polusi dalam ruangan, penggunaan kayu bakar yang
berlebihan juga berarti akan menambah jumlah hutan yang gundul. Dengan kata
lain, memang penggunaan kayu bakar tidak ramah lingkungan ditambah lagi Inggris
harus berkomitmen untuk mengurangi emisi gas dari penggunaan energi.
Seperti halnya di negara-negara maju lainnya, kini banyak
digunakan heater (pemanas ruangan) yang berbahan bakar gas atau listrik. Heater
yang banyak digunakan dan banyak disuplai oleh pemerintah Inggris bagi warganya
yang kurang mampu adalah heater yang menggunakan gas. Alat ini, dipasang di
tembok di tiap ruangan yang dikendalikan oleh central heating system yang
biasanya ditaruh di dapur, jadi satu dengan dengan pemanas air. Central heating
ini bisa diatur dan dikendalikan kapan akan menyala dan kapan mati sekaligus suhu
yang diinginkan.
Kami yang baru datang di Inggris tentu saja sedikit shock
dengan udara dingin, terutama saya yang memang tidak doyan makan dan pola minum
saya jadi terganggu, karena saya tidak suka minum manis dan tiba-tiba tidak
suka minum susu karena ternyata rasa susu yang disediakan di Inggris berbeda
dengan yang selama ini saya minum di Indonesia. Penyesuaian diri di konsumsi
makan dan minum ini yang kemudian membuat badan tidak tahan dingin. Heater yang
disediakan oleh pemilik rumah ternyata masih belum cukup membuat saya merasa
hangat. Akhirnya kami memutuskan untuk menambah portable heater yang
menggunakan listrik.
Kami menggunakan portable heater itu ketika kami sedang
tidur. Maksud kami, biar anak-anak bisa tidur nyenyak dan tidak rewel.
Pada suatu saat, sekitar jam 12 malam, tiba-tiba saya
terbangun karena bunyi alarm rumah. Melihat ke seluruh kamar sudah berasap
tebal. Saya bingung lari ke belakang dan turun ke lantai bawah, ternyata semua
sudah berasap. Tapi saya belum menemukan apinya berasal darimana. Saya melihat
suami saya membuka pintu dapur di lantai bawah, sementara anak-anak masih di
kamar atas.
Saya baru sadar ternyata pusat asap dari atas, meski masih
bingung arah asap darimana. Langsung teringat fire extinguisher yang ada di lantai
atas dan terletak di sebelah kamar kami. Tapi saya masih bingung arah asap
darimana. Begitu saya masuk kamar lagi, ternyata selimut tebal kami sudah
gosong separuh, tapi sudah tidak ada apinya. Sementara alarm masih terus
berbunyi. Langsung saja saya cari jendela untuk membuka jendela. Tapi lagi-lagi
saya bingung bagaimana membuka jendela, karena semua tertutup rapat. Saya lihat
di bagian atas jendela sepertinya ada dua ventilasi. Tapi masih berfikir lagi,
karena saya dikaruniai badan yang mungil yang tentu saja bingung cari tangga
untuk manjangkau ventilasi di atas. Alhamdulillah kebiasaan panjat-panjat
ketika masih kecil ternyata membuat saya nekat panjat-panjat ke atas untuk
membuka ventilasi. Sementara suami sibuk membuka semua pintu dan ventilasi yang
ada di bawah dan jendela yang ada di kamar sebelah.
Asap sudah mulai berkurang, tapi alarm masih belum berhenti.
Jadilah kami kebingungan berdua. Sementara anak-anak masih terlelap, padahal
bunyi alarm sangat keras sekali. Fokus kami berikutnya, mencari cara bagaimana
mematikan alarm. Suami mencari di lantai bawah, saya mencari di lantai atas.
Masih belum ketemu juga. Hingga akhirnya alarm mati sendiri. Sepertinya, alarm
mati karena sudah tidak ada asap lagi. Alhamdulillah alarm sudah berhenti
berbunyi dan asap sudah tidak ada. Tinggallah kami yang masih lemas.
Ini kejadian di negeri dimana sistem keamanan di rumah sudah
benar-benar dirancang dengan baik. Ada smoke detector, yang alarm akan berbunyi
ketika mendeteksi adanya asap. Bahkan orang merokokpun tidak bisa merokok
sembarangan di dalam rumah. Karena bisa-bisa alarm akan berbunyi. Jika sampai
pada batas tertentu alarm tidak berhenti, pemadam kebakaran bakal datang. Jika
ternyata tidak terjadi kebakaran, penghuni harus bayar denda puluhan pounds.
Alarm ini bisa memberi petunjuk kepada penghuni rumah atau tetangga yang
mendengarnya, sehingga kebakaran yang lebih besar dapat dihindari.
Tetapi, tentu saja ini tidak bisa disamakan dengan negara
kita yang cari makan saja masih terseok-seok. Tapi setidaknya pembelajaran buat
kita, bahwa sebenarnya ada solusi untuk pencegahan kebakaran. Salah satunya
smoke detector & fire extinguisher, selain tata kota.
Demikian artikel singkat dari kami, semoga bermanfaat dan dapatkan info produk Smoke Detector hanya disini..
Ruko Poris Indah Blok A9A No 1A
Poris Indah
Tangerang
No Telp (021)5547057
Demikian artikel singkat dari kami, semoga bermanfaat dan dapatkan info produk Smoke Detector hanya disini..
Ruko Poris Indah Blok A9A No 1A
Poris Indah
Tangerang
No Telp (021)5547057
Tidak ada komentar:
Posting Komentar